Jero Melati, Pionir Sulam Alis di Bali – Tribun Bali 11 Oktober 2015

Perlu Latihan Bertahun – tahun

Saat masyarakat Bali belum menyadari adanya peluang mengembangkan Sulam Alis, Ir. L. K. Pariadnyani justru peka menangkap kesempatan itu. Perempuan Bali yang kerap disapa Jero Melati itu segera menggunakan momen tersebut untuk mengembangkan usahanya, menjadi pionir sulam alis.

“Saya selalu ingin sesuatu yang baru, dan ternyata bisa booming sampai sekarang. Jadi saya yang pertama kali di sini”, terang Jero Melati saat ditemui Tribun Bali di usaha miliknya, Adibi Salon and Spa, Jalan Letda Tantular, Renon, Denpasar, Senin (5/10).

Jero Melati mulai memasuki dunia Sulam Alis sejak lima tahun lalu, tepatnya pada bulan November. Sebelum akhirnya kini menjadi sangat piawai dan lihai menyulam alis, Jero Melati melewati proses latihan yang panjang. Selama bertahun – tahun, ia harus tekun berlatih.

Istri dari Ir. AA Bagus Kurniawan itu mesti sabar mencoba dari satu sulaman ke sulaman berikutnya hingga tangannya menjadi benar – benar luwes. “Ini bukan perkara berapa tahun kita menekuninya, tapi berapa orang yang sudah kita sulam alisnya”, terang Jero Melati.

Ia menceritakan, dirinya sangat gugup ketika pertama kali menyulam alis kliennya. Garis yang dibuatnya pun terbilang masih sangat kaku, “Sulam Alis tidak bisa dihapus. Jadi meskipun awal – awalnya masih sangat kaku, tapi saya harus bisa tenang. Jangan Gugup. Bagaimana caranya agar seakan-akan tidak terjadi apa-apa”, paparnya sembari tertawa.

Berbagai tantangan yang dihadapi, tidak membuat Jero Melati putus asa. Ia terus mencoba dan mencoba hingga akhirnya menemukan ciri khasnya dan semakin percara diri.

“Syukurnya, pada saat itu belum ada kompetitor, jadi tidak ada perbandingan. Nah, masa itu saya gunakan untuk belajar. Hingga berhasil mengambil klien pertama, itu kita benar – benar mesti siap”, ujar Jero Melati yang mengenal Sulam Alis di Korea. Selain itu, untuk lebih memperhalus gerakan tangannya, ia mencari referensi di sejumlah tempat ternama di Jakarta. Dari tempat-tempat bagus itulah, ia menambah pengetahuan dan mempertajam kemampuannya. Mengingat kini sudah semakin banyak usaha serupa dengan harga yang kompetitif, Jero Melati merasa harus terus melakukan inovasi, senantiasa mencari yang baru.

Jero Melati percaya akan kekuatan alam. Baginya, walaupun saingan semakin banyak, tapi selama dirinya memiliki ciri khas, dengan sendirinya klien akan tetap mencari dirinya. “Garis tangan setiap orang beda. Jadi hasil sulaman alis saya dengan yang lainnya, pastilah akan berbeda, tidak akan pernah sama”, tegasnya.

Total Melayani

Selama ini Jero Melati selalu berpegang pada prinsip untuk selalu total melayani para kliennya. Merkipun ia telah mempekerjakan sejumlah pegawai, tapi khusus untuk Sulam Alis, hanya dirinyalah yang akan menangani.

“Ini tidak bisa ditangani oleh sembarang orang. Kasihan kan kalu sampai alis orang rusak”, ujar Jero Melati yang kini juga membuka kesempatan bagi mereka yang ingin belajar menyulam alis.

Ia tidak keberatan untuk membagikan ilmunya, melainkan senang jika dapat menyalurkan kemampuannya kepada orang lain, sehingga lebih bermanfaat untuk lebih banyak orang. Di sela-sela wawancara dengan Tribun Bali, seseorang muridnya datang, bersiap untuk menyerap ilmu dari Jero Melati.

“Kadang saya kewalahan menerima pasien karena saya juga masih memiliki tanggung jawab lainnya, termasuk tugas adat di masyarakat”, imbuhnya.

Mengingat padatnya kegiatan Jero Melati, ia harus pandai mengelola waktunya. Meskipun usahanya cukup menyita waktu, namun ia senantiasa membuat semuanya menjadi seimbang, baik menjalankan peran sebagai warga masyarakat, ibu, maupun istri.

“Saya sangat bersyukur selama ini suami sangat mendukung, begitu juga dengan anak-anak”, tandasnya.

Jero Melati Pionir Sulam Alis di Bali, Tribun Bali 11 Oktober 2015

Artikel lengkap dapat Harian Tribun Bali edisi Minggu, 11 Oktober 2015